mediautama.news – Kini saatnya anda menikmati sensasi panorama indah kilauan pasir putih, deburan ombak dengan air bersih, hembusan angin sepoi-sepoi dan jalan santai menyusuri taman mangrove (bakau) dengan fasilitas mumpuni dengan harga terjangkau.
Pantai Romantis (Romance Bay) Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) patut direkomendasikan menjadi salah satu destinasi wisata bagi anda maupun keluarga khususnya yang berdomisili di Sumut.
Dengan perjalanan kurang lebih 1 jam dari Medan, ibukota Sumut anda akan tiba di Perbaungan dan berbelok ke kiri pertigaan Jalan Gang Pantai Desa Sei Nagalawan menuju Dusun 3. Anda juga bisa langsung bertanya kepada warga setempat yang ramah atau via Google Map sebagai guide (pemandu arah).
Setelah melewati jembatan kecil, rombongan awak media online dari Medan berbelok ke kiri. Hanya saja laju kendaraan khususnya roda empat harus diperlambat karena kondisi jalan menuju Pantai Romantis rusak.
Setiba di lokasi anda dan keluarga akan terpukau bahkan berdecak kagum dengan paras nan jelita yang dianugerahkan kepada Pantai Romantis Perbaungan. Gelombang ombak berkejaran ke bibir pantai, kilauan pasir putih dan hembusan angin sepoi-sepoi dari laut suatu momen yang sayang jika dibiarkan begitu saja. Anda akan adu swafoto atau minta difoto teman atau keluarga. Kliik.. kliik..
Untuk mengobati rasa penasaran, rombongan awak media online dari ibukota Sumut baru-baru ini kemudian menyapa H Syaiful Amri, kreator ‘bertangan dingin’ pengelola Pantai Romantis.
Waktu tamasya ke Bali misalnya, obyek pantainya pasir hitam. Namun di Pantai Romantis Perbaungan ini pasir putih bersih natural terbawa ombak laut di sepanjang bibir pantai.
“Bagaimana orang datang ke sini senang. Orang kan datang ke pantai ingin menghilangkan stres. Mudah-mudahan sepulang dari sini tidak stres lagi,” urainya yang mengundang tawa kecil rombongan awak media.
Namun sayangnya Pantai Romantis nan jelita ini ibarat ‘anak pingit’ di rumahnya sendiri. Padahal bila obyek wisata pantai pasir putih ini maju bisa memberikan sumbangsih signifikan mendongkrak Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemkab Sergai di sektor retribusi parkir, kunjungan wisatawan dan seterusnya.
“Seperti bapak ibu saksikan ketika ke lokasi ini. Yang menjadi persoalan prinsipil, Pemkab Sergai hingga kini belum memberikan sentuhan apik akses jalan menuju obyek wisata pantai ini.
H Syaiful enggan ‘setengah hati’ untuk memajukan wisata pantai yang menyerap tenaga kerja di daerah tersebut. Pihaknya telah mengganti rugi tanah warga masyarakat yang lebarnya kurang lebih 10 meter agar jalan menuju pantai tidak macet.
Sejumlah fasilitas pendukung objek wisata pantai siap memanjakan para tamu. Mulai restoran, aula, tenda berbentuk payung di dekat bibir pantai, mushola, kamar mandi dan toilet.
Konon H Syaiful juga dikenal sebagai kontraktor tersebut telah menggelontorkan dana Rp10 miliar untuk memajukan bisnis wisata pantai dengan luas 40 hektar tersebut. Dalam waktu dekat pihaknya juga akan membangun fasilitas water boom.
Persis di sebelah utara Pantai Romantis pengunjung juga dimanjakan dengan wisata taman mangrove (pohon bakau).
Titi terbuat dari papan dengan pernak pernik mirip bunga sakura di atas titi bukan saja menimbulkan kesan apik tapi juga adem dari sengatan sinar mentari. Pengunjung lebih leluasa menyusuri taman mangrove sembari berswafoto. Aksesoris berbentuk hati dihiasi dedaunan hijau dan bunga warna warni juga siap menanti anda berswafoto.
Ketika ditanya tentang masukan tentang tarif harga yang kurang bersahabat namun berdampak pada enggannya wisatawan balik ke obyek wisata tersebut, H Syaiful sempat membuat awak media online berdecak kagum. Seolah tidak percaya.
Bisa dibayangkan, hanya dengan biaya masuk Rp35.000 per orang, pengunjung tidak ada lagi dikenakan biaya pun seperti sewa pondok dan dapat minuman dingin ringan.
“Bapak, ibu mau duduk di lesehan terbuat dari keramik, di lokasi yang ada meja dan kursi, ada pondok lampu dengan sofa, semua sudah kita siapkan tanpa dipungut lagi bayaran. Semua fasilitas yang ada di dalam Pantai Romantis ini free. Kecuali pesan makanan tentunya,” urainya dan lagi-lagi disambut tawa kecil rombongan media online.
Di bagian lain H Syaiful menambahkan, tidak ada minat untuk membangun fasilitas seperti penginapan atau hotel mengingat nilai-nilai kearifan lokal di kabupaten dengan motto Tanah Bertuah, Negeri Beradat tersebut. Pantai dibuka dari pukul 07.00 WIB dan ditutup hingga pukul 18.30 WIB saja. Ingin rasanya kembali lagi ke Pantai Romantis Perbaungan. (REL/AN)