mediautama.news – Ibarat sebuah bangunan kerucut, makin keatas akan menuju satu titik paling tinggi, bila diikuti, dapat ditafsirkan begitulah kondisi dan posisi para mafia judi yang saat ini berada di Sumatera Utara, khususnya di kawasan Medan Deli, wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan, Polda Sumatera Utara, diduga dari sekian banyak lokasi judi seperti yang di komplek Brayan Trade Center, Jalan Veteran Simpang Helvetia merupakan milik sebuah grup bersarang di salah satu hotel berkelas di Kota Medan.
Betapa tidak, saat disambangi kru media utama.co, beberapa petugas berbadan kekar disana mengarahkan ke seorang pria. “Ke Johan aja langsung, biasanya dia yang urusan seperti ini, dia sering di pasar 7 duduknya,” kata pria-pria tersebut saat hendak dikonfirmasi belum lama ini.
Diketahui pula, di pasar 7 marelan terdapat sebuah gelanggang 303 yang sangat besar. Kembali ke persoalan awal, pantauan di lokasi ruko Brayan Trade Center itu, ratusan pria dan wanita terlihat asik menekan tombol sebuah berbagai jenis mesin yang diduga kuat merupakan mesin judi yang dikenal tembak ikan maupun pacuan kuda, rolet.
Terkait itu, ditemui kru media ini lagi beberapa pria yang berdiri tidak jauh dari lokasi itu, saat ditanya, untungnya pria itu terbuka dan seolah turut menaruh kesal dengan adanya tempat itu.
Seorang pria yang enggan menyebut namanya mengatakan, “Dulunya pintu masuknya tepat di depan the red spa, sekarang kalau masuk harus dari belakangnya, biasalah trik orang yang memang sudah belajar tentang strategi, pasti lebih terorganisir,” katanya.
Lanjutnya, “Para pemain banyak juga dari warga sini, kan disini banyak pemukiman orang tionghoa, dari luar daerah ini juga banyak, bahkan pakai mobil rata-rata yang main, apalagi hari libur, membludak pak,” ujarnya menambahkan, kalau gak judi apalagi?, hadiah itu cuma modus bang.
Berbeda dengan pria lainnya, dia mengatakan, “Sudah lama ini dilaporkan warga, ke Kecamatan, Polisi setempat, tapi lihatlah tetap juga main. Maunya ke Kapolda Sumut (Irjen Pol Agus Andrianto-red), langsung, kalau itu saya yakin dibasmi ini, karena yang saya baca di media, Kapolda kita yang sekarang ini tegas, gak mau neko-neko, kalau salah dilibasnya,” terang warga itu yang juga meminta identitasnya tidak disebut. (TIM)