Gomes Yakini Peluang Kalteng Putra Lepas dari Zona Degradasi Masih Ada

Ket Foto : Pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera (tengah) didampingi pemainnya Pandi Lestaluhu (kiri) menjelaskan alasan mengapa timnya sulit meraih kemenangan saat lawan Barito Putera di kandang sendiri di Palangka Raya, Sabtu (5/10/19). ( ANTARA/Adi Wibow).

MEDIAUTAMA.CO | Palangka Raya – Pelatih Kalteng Putra Gomes de Oliviera mengatakan, bahwa peluang tim yang dipimpinnya itu masih memiliki peluang besar untuk keluar dari Zona degradasi Liga I Indonesia di putaran kedua.

“Peluang kita keluar dari Zona degradasi masih ada dengan menyisakan kurang lebih 13 pertandingan lagi yang akan dihadapi,” kata Gomes de Oliviera usai ditahan imbang tamunya Barito Putera di Stadion Tuah Pahoe Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Minggu (06/10/2019).

Mantan pelatih Madura United itu menegaskan, dirinya berusaha akan mencarikan formula agar permainan anak asuhnya bisa meraih kemenangan dalam setiap bertanding, baik saat menjadi tuan rumah maupun bermain di kandang lawan.

Dengan bermain imbang saat ini, tentunya belum tentu tim ini terdegradasi sebab dirinya bersama anak asuhnya akan terus bekerja keras agar tim ini bangkit dan keluar dari zona degradasi yang saat ini dialami timnya.

“Melihat semangat dari pemain, saya yakin tim ini akan keluar dari hal zona merah,” katanya dilansir dari Antara.

Ket Foto : Patrich Steve Wanggai (88) bersama pemain Kalteng Putra melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Barito Putera Adhitya Harlan (20) di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu (5/10/2019). Di laga Shopee Liga satu ini Kalteng Putra ditahan Imbang Barito Putera dengan skor (1-1).(ANTARA)

Dengan adanya gol bunuh dirinya yang dilakukan Kevin Gomes dalam pertandingan melawan Barito Putera, dirinya sangat kecewa sebab timnya sangat sulit untuk menciptakan gol.

Namun apa boleh buat, hal tersebut nantinya akan menjadi bahan evaluasi pihak pelatih agar hal seperti itu tidak terulang kembali, karena dengan gol bunuh dirinya tentunya sangat mengecewakan pendukung tim yang membanggakan keberadaan mereka dalam tim.

“Kedepannya kita akan evaluasi apa saja yang membuat tim ini sulit untuk mencetak gol,” bebernya.

Sebelumnya, pelatih Barito Putera Djajang Nurjaman dengan hasil seri 1-1 sama tersebut dirinya sangat bersyukur bisa mendapatkan poin satu di kandang Kalteng Putra.

Meski misi utama tim berjuluk ‘Laskar Antasari’ merebut tiga poin dari kandang lawannya gagal, Rizky Pora dan kawan-kawan sudah tampil apik dan berusaha menekan tim lawan pada babak kedua.

Namun hasilnya tetap tidak berubah walaupun kedua tim juga mendapatkan peluang-peluang terbaiknya saat berada di tengah lapangan.

“Kami membawa misi hari ini agar tim bisa menang, namun kondisi cuaca yang sangat panas di Kalteng juga mengganggu mobilisasi permainan tim kita tentunya pada babak pertama,” bebernya.

Mantan Pelatih Persebaya Surabaya itu juga sangat menyayangkan terhadap panitia pelaksana yang lambat menyalakan lampu stadion, sehingga dalam pertandingan menjelang malam hari pandangan pemain sudah sangat sulit.

Ket Foto : Pemain Kalteng Putra Yan Pieter Kornelis Nasadit (28), berduel dengan Pemain Barito Putera Ferdianyah (57) di Stadion Tuah Pahoe, Palangka Raya, Sabtu (6/10/2019). Di laga Shopee Liga satu ini Kalteng Putra ditahan Imbang Barito Putera dengan skor (1-1). (ANTARA)

Beruntungnya pada menit-menit akhir tim Barito Putera mendapatkan sejumlah peluang dan menguasai jalannya pertandingan. Tetapi jumlah gol tidak berubah dan skor tetap masih 1-1 sama.

“Dengan terlambatnya lampu stadion dinyalakan, jarak pandangnya pemain terganggu terhadap bola. Kemudian itu saat hal tersebut permainan tim kami sedang baik-baiknya dan sempat mendapatkan sejumlah peluang, hanya saja gagal dimanfaatkan dengan baik,” ungkap Djajang Nurjaman.

Hal senada juga dilontarkan Manager Barito Putera Syarifuddin Ardasa atas telatnya lampu stadion dinyalakan saat pertandingan Kalteng Putra melawan Barito Putera menyebutkan, bahwa panitia pelaksana pertandingan tersebut tidak mematuhi regulasi.

Apalagi setiap pertandingan yang dijadwalkan sore hari pada menit 75 ke atas, lampu stadion wajib dinyalakan. Pada pertandingan hari ini kami tidak mendapatkan mengenai hal tersebut, lampu stadion baru dinyalakan ketika pertandingan tersisa tujuh menit.

“Jujur jarak pandang terganggu dengan terlambatnya menyalakan lampu stadion saat pertandingan sudah menjelang petang. Kami juga sempat menanyakan kepada pengawas pertandingan dan ia juga sudah menjawab untuk mengingatkan mengenai hal tersebut kepada Panpel, namun itu lah yang terjadi,” tandasnya. (NET/MU-03)