Massa Reuni 212 Mulai Datangi Monas, Desak Gerbang Dibuka

Ket Foto : Massa Reuni 212 tertahan di pintu gerbang Monas dan tak bisa ke dalam, Minggu (1/12) malam. (CNN Indonesia/Ramadan Rizki Saputra).

MEDIAUTAMA.CO | Jakarta – Ratusan massa yang akan menghadiri acara Reuni 212 mulai berdatangan di sekitar Monumen Nasional (Monas) Jakarta Pusat sejak Minggu (1/12/2019) sore. Mereka hendak masuk ke dalam area Monas, namun tertahan karena seluruh gerbang masih ditutup aparat.

Seperti dikutip dari CNNIndonesia.com, di lokasi terlihat kebanyakan dari mereka laki-laki mengenakan baju putih, peci, dan sorban. Sementara massa perempuan mengenakan kerudung panjang dan gamis.

Terlihat, para peserta banyak yang membawa atribut bendera organisasinya masing-masing yang berukuran kecil hingga besar. Terlihat bendera berwarna hitam dan putih yang bertuliskan kalimat tauhid, bendera FPI, hingga bendera PA 212.

Mereka terlihat bergerombol di sekitar Jalan Medan Merdeka Timur. Mereka tertahan karena pintu Monas sendiri belum bisa dibuka bagi peserta.

Para peserta yang tertahan itu lantas mendesak dan meneriakkan protes kepada pihak aparat yang berjaga agar pintu gerbang dibuka.

“Buka, buka, buka pintunya, buka pintunya sekarang juga,” teriak massa.

Meski begitu, pintu gerbang tetap tak dibuka. Penutupan akses pintu masuk Monas itu sudah dilakukan aparat sejak sore hari. Hal itu membuat para peserta tak bisa masuk ke dalam halaman Monas.

“Iya, belum bisa dibuka, katanya sampai jam 00.00 WIB baru boleh masuk, perasaan tahun kemarin ga kaya gini,” kata salah satu peserta Reuni 212, Arifin (26) saat ditemui CNNIndonesia.com di Jalan Medan Merdeka Timur, Minggu (1/12/2019) sore

Arifin bercerita sudah rutin mengikuti agenda aksi 212 sejak pertama kali digelar tahun 2016 silam. Pria warga Kelapa Gading, Jakarta Utara itu mengaku telah mengajak kembali ratusan teman-teman pengajiannya untuk kembali hadir di reuni 212 yang sudah digelar ketiga kalinya ini.

“Sekarang sama rombongan masjid saya di rumah, sama-sama alumni 212 juga, ada ratusan nanti pada nyusul,” kata dia.

Arifin mengaku bangga dengan statusnya sebagai Alumni Mujahid 212. Sebab, perjuangan alumni 212 dalam membela Islam dinilai sudah sesuai dengan pemikirannya. Ia mengatakan bahwa para ustadz dan habib yang tergabung dalam alumni 212 konsisten dalam membela Islam.

Hal itu pula yang membuatnya sempat dipecat dari pekerjaannya sebagai karyawan swasta di salah satu perusahaan saat mengikuti aksi 212 di tahun 2016 lalu. Kala itu, bosnya tak mengizinkan anak buahnya untuk ikut dalam aksi tersebut.

“Dulu saya disuruh keluar sama bos saya kalau ikut 212, ya keluar aja saya, karena saya nggak mungkin bohong izin kemana, saya izinnya ke aksi itu ” kata dia.

Berbeda dengan saat ini, Arifin mengaku sudah izin ke atasannya untuk tak bekerja dan mengikuti reuni 212. Ia pun menyatakan atasanya tak mempersoalkan izinnya tersebut.

Melihat hal itu, Arifin mengaku akan menginap di Monas demi mengikuti acara tersebut. Dengan berbekal sajadah dan makanan ringan secukupnya, ia akan mengikuti agenda itu sampai selesai

“Karena ini mulai aja jam 3 [pagi], ya siap nginep lah, kan sampe besok, kalau jalan besok ga bisa dapet duduk di depan panggung,” kata dia.

 

(MU/CNN)