Usai Salurkan Dana BLT pada Warga, Bupati Rokan Hulu Kunjungi Istana Rokan

  • Bagikan

MediaUtama | Rokan Hulu – Meski sudah berkali kali melaksanakan Kunjungan Kerja (Kunker) di Kecamatan Rokan IV Koto, namun pada hari Senin (8/6/2020) belum lama ini, usai serahkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa (DD), di Desa Rokan Koto Ruang, Bupati Sukiman sempatkan singgah dan melihat istana yang masih berisi hiasan dan benda-benda peninggalan sejarah di daerah tersebut.

Untuk diketahui, Objek Wisata Sejarah Istana Raja Rokan yang ditetapkan sebagai Cagar Budaya di Rokan Hulu (Rohul), kini jadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan setempat dan yang datang dari  daerah lain.

Di dalam Istana, mantan Dandim dan mantan Wakil Bupati Rohul itu, dengan memakai Masker pencegahan Corona Virus Desease atau Covid-19, ia menelusuri setiap ruangan Istana yang memiliki ukiran-ukiran, peninggalan sejarah dan bangunan tangga Istana kebanggaan masyarakat Melayu Riau.

Pada kegiatan itu, turut hadir Kadis Kominfo Drs Yusmar M.Si, tokoh masyarakat Rokan IV Koto yang juga Inspektur Inspektorat Rohul H. Helfiskar, Kadis PUPR Anton, Kadishub Andiyanto dan Kepala OPD lainnya, ada juga Camat Rokan IV Koto Alfarid Toha SP dan Kepala Desa Rokan Koto Ruang Alexusanto.

Dalam kesempatan itu, Bupati H. Sukiman sangat kagum, saat  melihat Istana Raja Rokan dengan arsitektur khas Melayu dengan tingkat keaslian hingga capai 80 persen. 

Terlihat di setiap ruangan dan bangunan dalam Istana Raja Rokan memiliki makna filosofis, seperti di lantai 1 berdiri kokoh dengan menggunakan tiang kayu pilihan memiliki 3 ruangan. Ruangan pertama untuk pertemuan dan musyawarah Raja dengan para petinggi kerajaan, Penasihat Raja, para Datuk dan Pucuk Suku.

Di ruangan sebelah kirinya, untuk ruang perkantoran, sebelah kanan tempat tidur yang memiliki pembatas (Gonduo_red) dengan tinggi sekitar 60 cm, sehingga setiap orang masuk ke ruangan itu harus melangkah. Bagian setiap pintu Istana ada lukisan bermotif buaya, hanya motif khusus yang ada dikamar Raja, yakni lukisan bermotif buaya menangkap Ikan, itu memiliki makna filosofis dilarang masuk. Kemudian di tangga 1 ada sebuah Pavilium kecil ukuran 2 kali 3 meter,

Di lantai 2 dengan melalui 6 tangga, 4 tangga sambung sampai kelantai 2, sambungan antara tangga 1 dan 2 merupakan tempat pengaman/ hulubalang berdiri. Di Lantai 2 itu tempat para pembantu Raja, di lantai 2 ini tidak ada kamar yang ada hanya ruangan besar.

Naik ke lantai 3 ada 1 ruang berukuran 6 kali 10 meter, kamar tersebut khusus untuk Permaisuri Raja. Dari tanah perkiraan tinggi Istana Raja Rokan 18 meter. Bahkan dari silsilah Keturunan Raja tersebut ada yang menjadi Pemaisuri di Negeri Jiran Malaysia.

Usai melihat bangunan dan ukiran didalam Istana Raja Rokan, Bupati Rohul H. Sukiman mengakui, dirinya takjub dengan historis dan filosofis Istana yang bersejarah sebagai pusat aktivitas kerajaan waktu, yang memiliki bukti peninggalan sejarah sebagai bahan edukasi untuk generasi sekarang maupun yang akan datang.

“Istana Raja Rokan Peninggalan sejarah, untuk menambah kekayaan dan khasanah budaya bagi generasi penerus untuk dapat merawat dan menjaga sebagai bukti nyata peristiwa sejarah bagi generasi zaman sekarang,” ucapnya, Kamis (11/06/2020).

Istana Raja Rokan kata Bupati, sebagai identitas Rohul yang berjuluk “Negeri Seribu Suluk” yang perlu dilestarikan. Bukan hanya Pemkab, Dinas Pariwisata dan Budaya Rohul saja, namun semua pihak harus ikut andil dalam menjaga dan merawat peninggalan sejarah tersebut harus  terus terjaga, sehingga generasi muda mendatang mengenal sejarah daerahnya.

(Dendy/Rel)

  • Bagikan