Jakarta, Mediautama.news – Dokter dari KSM Penyakit Dalam Rumah Sakit Universitas Indonesia menyebut peningkatan kasus diabetes di usia muda disebabkan oleh gaya hidup tidak sehat, salah satunya pola makan yang tinggi gula.
“Pola makan yang tidak sehat, seperti konsumsi makanan dan minuman tinggi gula atau lemak, dapat menjadi salah satu pemicu diabetes,” ujar dr. Faisal Parlindungan, M.Ked(PD), Sp.PD-KR di Jakarta, dikutip dari Antara, Jumat (10/1/2025).
Menurut dr. Faisal, penyakit diabetes melitus (DM) tipe 2 memiliki hubungan erat dengan gaya hidup. DM tipe 2 terjadi akibat resistensi insulin, yaitu kondisi di mana tubuh tidak dapat menggunakan hormon insulin secara efektif untuk mengatur kadar gula darah.
Faktor yang meningkatkan risiko resistensi insulin termasuk konsumsi gula atau karbohidrat secara berlebihan, kurangnya aktivitas fisik, pola makan tinggi lemak, dan kebiasaan merokok.
Selain itu, kurangnya asupan sayur juga menjadi faktor pendukung, karena serat dalam sayur membantu memperlambat penyerapan gula di usus.
“Akibatnya insulin tidak bisa mengendalikan kadar gula darah sehingga terjadi DMT2,” ujar dia.
Melihat pola gaya hidup anak muda zaman sekarang, menurut dr Faisal dengan maraknya jajanan yang tinggi lemak dan gula, serta bersamaan dengan kurangnya aktivitas fisik minimal, dapat dikatakan sebagai bentuk gaya hidup tidak sehat apabila menjadi sebuah kebiasaan yang berkelanjutan.
Terlebih saat ini berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, perokok aktif di kalangan anak muda tercatat sebesar 56,5 persen.
“Yang jelas bukan merupakan gaya hidup yang sehat karena menjadi risiko dari banyak penyakit metabolik seperti diabetes, penyakit jantung, dan lain-lain,” ucap dia.
dr Faisal juga menjelaskan, faktor lain seperti berat badan berlebih dapat meningkatkan risiko diabetes melitus tipe 2. Tak hanya DM tipe 2, terdapat jenis diabetes lain, yaitu DM Tipe1 berupa penyakit autoimun, DM gestasional salah satu kondisi yang bisa dijumpai pada kehamilan, dan DM akibat penggunaan obat-obatan yang bisa menaikkan dan mengganggu regulasi kadar gula darah.
dr Faisal menambahkan dalam mengonsumsi gula tambahan yang dianjurkan maksimal 50 gram atau 4 sendok makan per harinya. “Konsumsi karbohidrat baiknya di rentang 45-60 persen kebutuhan kalori,” kata dia.
Berdasarkan data laporan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 terjadi peningkatan prevalensi penyakit Diabetes Mellitus (DM) pada penduduk umur di atas 15 tahun berdasarkan hasil pengukuran kadar gula darah, naik jadi mencapai 11,7 persen dibandingkan dengan sebelumnya 10,9 persen dari hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018. (r)
Editor: Edward