Terkait Insiden Pelemparan Batu, Persib Bandung Sampaikan 4 Poin Dalam Surat Protesnya

Persib resmi melayangkan surat protes ke PT LIB setelah insiden pelemparan batu ke bus rombongan tim usai lawan Tira Persikabo. (Antara)

MEDIAUTAMA.CO | Jakarta – Persib Bandung menyampaikan empat poin dalam surat protes resminya kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB), Senin (16/9), atas pelemparan batu ke bus Maung Bandung.

Bus yang ditumpangi rombongan tim Persib dilempari batu oleh orang tak bertanggung jawab saat meninggalkan Stadion Pakansari Cibinong, Sabtu (14/9/2019) lalu, usai melawan Tira Persikabo di Liga 1 2019. Pertandingan tersebut berakhir imbang 1-1.

Lemparan batu yang memecahkan kaca bagian kanan bus melukai dua pemain Persib. Pemain asing Maung Bandung, Omid Nazari, dan winger Febri Hariyadi mengalami luka di bagian pelipis.

Baca Juga : Klasemen MotoGP 2019: Marquez Unggul 93 Poin Atas Dovizioso

Sementara itu, pemain asal Filipina Nazari, mendapat luka cukup serius dan harus dilarikan ke rumah sakit terdekat guna mendapat perawatan lebih lanjut.

Ket foto : Bentrok suporter Tira Persikabo dan Persib Bandung. (Bentrok suporter Tira Persikabo dan Persib Bandung. (Antara)

Manajemen Persib langsung bereaksi keras atas kekerasan yang menimpa rombongan tim mereka. Sebelumnya, pada Minggu (15/9/2019), manajer Maung Bandung Umuh Muchtar berencana melaporkan insiden tersebut ke PT LIB.

Persib pun hari ini resmi melayangkan surat protes kepada PT LIB. Berikut empat poin tuntutan Maung Bandung seperti dikutip dari situs resmi Persib yang dilansir dari CNN Indonesia, Senin (16/9/2019).

1. Bahwa pihak panitia pelaksana pertandingan (Panpel) PS Tira Persikabo abai akan keamanan dan keselamatan tim Persib dengan memperbolehkan tim meninggalkan Stadion Pakansari setelah sempat tertahan selama satu jam usai pertandingan

2. Bahwa selain kaca bus yang pecah, dua pemain Persib, Febri Hariyadi dan Omid Nazari menderita luka robek di bagian kepala. Karenanya, Persib menuntut pihak Panpel dan PT Liga Indonesia Baru untuk bisa mengusut tuntas kejadian ini karena kejadian ini sudah masuk ke ranah hukum pidana.

3. Bahwa insiden seperti ini adalah yang kedua kalinya dialami Persib saat menjalani laga tandang di Liga 1 2019 dan dikhawatirkan akan menjadi trauma bagi beberapa pemain. Sebelumnya, tim mendapatkan perlakuan serupa setelah sesi latihan resmi di Stadion Kanjuruhan dalam rangkaian pertandingan melawan Arema FC.

Oleh karenanya, Persib menuntut agar PT LIB dan PSSI untuk membuat regulasi baru terkait standar keamanan dan keselamatan tim selama dalam rangkaian pertandingan supaya kedepannya tidak ada kejadian-kejadian seperti ini lagi.

4. Sepak bola adalah alat pemersatu bangsa dan tidak sepatutnya menjadi ajang rivalitas seperti ini. Maka itu, Persib meminta kepada semua pihak untuk segera menyudahi segala bentuk pertikaian. (CNN/MU)