MEDIAUTAMA.CO | Medan – Gelombang aksi demo ribuan massa dari unsur mahasiswa dan pelajar kembali tumpah di depan kantor DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol Medan, Jumat siang (27/9/2019).
Bedanya dalam aksi demo kedua ini belasan di antaranya yang menderita mata perih dan sesak nafas akibat terkena gas air mata terpaksa digotong sesama demonstran lainnya ke gedung Kodim 0201/BS Jalan Pengadilan Medan untuk mendapatkan pertolongan sementara.
Sementara beberapa korban lainnya yang mengalami mata perih didominasi kaum Hawa dievakuasi ke halaman PN Medan yang letaknya berdampingan dengan Makodim 02/01 BS.
Rekan korban juga tampak sigap memberikan pertolongan sementara dengan menyiram kepala dan tubuh rekan mereka dengan air.
Pantauan awak media, personel Kodim langsung tanggap memberikan tempat mereka sementara sementara istirahat.
Beberapa menit kemudian belasan paramedis dari RS Spesialis Malahayati Jalan Kejaksaan Medan yang berjarak kurang lebih 100 meter turut membantu tindakan pertolongan medis sementara.
Dari belasan korban yang dievakuasi di gedung Kodim, 5 di antaranya terpaksa ditandu menuju RS Spesialis Malahayati guna mendapatkan pertolongan medis lebih lanjut.
Seorang pria di antaranya dipasang alat bantu selang oksigen ditandu paramedis dan personel berpakaian loreng ke RS Spesialis Malahayati.
DIPUKUL MUNDUR :
Sekira pukul 17.00 WIB gelombang massa untuk pertama kali dipukul mundur aparat kepolisian menggunakan tameng dengan menembakkan gas air mata.
Sedangkan massa yang berkumpul di depan sisi kanan gedung DPRD Sumut dipukul mundur dengan semprotan air dari mobil water cannon.
Baca Juga : Amankan Puluhan Pelajar di Seputaran DPRD Sumut, Polisi Sita Dua Molotov
Spontan massa berlarian di antaranya melalui Lapangan Benteng yang terletak persis di antara gedung DPRD Sumut dengan Makodim 0201/BS dan PN Medan.
Setahu bagaimana beberapa menit kemudian, massa berangsur kembali mendekati gedung dewan. Kedua kalinya massa berhamburan dipukul mundur dengan tembakan gas air mata.
Mendekati pukul 18.00 WIB massa berangsur meninggalkan arena demo. Beberapa di antaranya mencari sesama rekannya dan yang lain ikut menemani rekan mereka menderita mata perih dan sesak nafas.
Belum ada informasi resmi dari instansi terkait mengenai berapa jumlah korban dalam aksi demo tersebut. (MU-06)