MEDIAUTAMA.CO | Medan – Zulfan Efendi (30) warga Huta Sukaramai, Kecamatan Dolok Batu Nanggar, Kabupaten Simalungun tersebut nekat mengakhiri hidup dengan cara gantung diri di tiang beton belakang rumah tempatnya tinggal di Jalan Teratai No 3 B, Kelurahan Hamdan, Kecamatan Medan Maimun, Senin (21/10/2019) malam.
Informasi yang diperoleh, Zulham diduga depresi karena sakit yang dialaminya tak kunjung sembuh. Dia (Zulham-red) selama ini tinggal di rumah Ismanidar (37), seorang pedagang nasi goreng. Ismanidar pula lah yang pertama kali menemukan jasad Zulham tergantung di dapur rumah.
Baca Juga : Jual Wanita dari via MiChat, Fitri Siregar Dituntut 4 Tahun Penjara
Kejadian ini bermula saat Ismanidar yang sehari-sehari berjualan nasi goreng di teras rumahnya, hendak mengambil sayur ke dapur. Saat itu Ismanidar mendapati pintu menuju dapur dalam keadaan terkunci dari arah sebaliknya.
Kemudian dia menanyakan ke suaminya siapa yang menutup pintu tersebut. Mereka lalu mengecek dan mendobrak pintu dapur tersebut. Alangkah terkejutnya mereka menemukan Zulham Efendi yang selama ini hidup menumpang di rumah itu sudah tergantung di tali yang terikat di tiang beton belakang rumah.
Selanjutnya Ismanidar dan suaminya Al Zaiji menurunkan korban dari gantungan tali, namun korban sudah dalam keadaan meninggal dunia. Kejadian ini pun langsung dilaporkan ke Polsek Medan Kota.
Baca Juga : Pensiunan TNI Tewas Ditabrak Mobil saat Bersepeda
Polisi yang mendapatkan informasi tersebut, kemudian terjun ke lokasi dan melakukan penyelidikan. Jenazah korban lalu dibawa ke RS Bhayangkara dan sekitar lokasi dipasangi garis polisi (police line).
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Medan Kota, Iptu M Ainul Yaqin menerangkan bahwa dari keterangan saksi yang kita dapat, korban nekat mengakhiri hidupnya karena sakit yang dialaminya tidak kunjung sembuh.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuh korban. Pihaknya pun sudah dimintai keterangan terkait kejadian itu. Jenazah sudah dibawa ke RS Bhayangkara. Ini murni bunuh diri dan tidak ada tanda-tanda kekerasan yang ditemukan di tubuhnya,” jelas Iptu Ainul Yaqin.
(MU-05)
