MediaUtama | Medan – Guna mencegah penyebaran Covid-19 serta menghargai bulan suci Ramadhan, personil Polsek Percut Sei Tuan melakukan razia terhadap sejumlah panti pijat, lapo tuak dan kafe di Desa Sampali, Kecamatan Percut Sei Tuan, Jumat (01/05/20) sekira pukul 22.00 WIB.
Razia yang dilakukan personil gabungan Polsek Percut Sei Tuan itu, didasari Undang-undang RI. Nomor 2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Maklumat Kapolri tentang Pencegahan Penyebaran Covid-19.
Kegiatan itu dipimpin oleh Kanit Reskrim Iptu Luis Beltran SIK beserta personil lainnya. Selain pihak kepolisian, juga melibatkan aparat pemerintahan Desa Sampali, yakni M Ruslan selaku Kepala Desa dan para Kepala Dusun serta BKM.
Di lokasi, satu persatu tempat keramaian seperti panti pijat, lapo tuak dan kafe yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah dalam mencegah penyebaran virus Covid-19 diseser hingga ditutup paksa.
Alhasil, dalam kegiatan itu, pria dan wanita sebanyak 22 orang diamankan, berikut pemilik usaha panti pijat, lapo tuak dan cafe.
Selanjutnya untuk memberikan efek jera tidak akan kembali membuka usahanya, terhadap pemilik usaha dan 22 orang yang diamankan dibawa ke kantor Desa Sampali, untuk dilakukan pendataan dan pembinaan serta menandatangani surat pernyataan.
“Dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini masih merebak, kita terus melakukan upaya pembubaran paksa terhadap tempat-tempat keramaian. Hal ini dilakukan guna memutuskan mata rantai penularan virus corona juga menghargai bulan Ramadhan,” Kata Iptu Luis.
Dikatakannya, kepada seluruh masyarakat agar menghindari tempat-tempat keramaian, serta jangan melakukan kegiatan perkumpulan. Juga selalu menggunakan masker setiap berpergian dan jangan lupa mencuci tangan dengan sabun.
“Mari kita berdoa bersama agar wabah pandemi Covid-19 ini cepat berakhir dan sehingga kita bisa kembali melakukan aktivitas seperti semula yang telah lama kita inginkan,” imbaunya.
(MU-11)
