Taput Dilanda Gempa M5,5 Begini Kondisinya

Seismograf (Foto:ilustrasi/pixabay)

Tarutung, Mediautama.news – Gempa bumi tektonik berkekuatan magnitudo 5,5 mengguncang Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara, pada Selasa (18/3/2025) sekira pukul 05.22 WIB. Gempa ini tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Getaran yang cukup kuat menyebabkan longsor serta kerusakan rumah di beberapa wilayah terdampak.

Menurut data BMKG Wilayah I Medan, gempa pertama kali dirasakan pada pukul 05.22.40 WIB dengan magnitudo M5,5.

Beberapa detik kemudian, terjadi gempa susulan dengan magnitudo M5,6 pada pukul 05.23.53 WIB.

Direktur Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan, gempa bumi ini terletak pada koordinat 1,91 derajat LU 99,10 derajat BT atau tepatnya berlokasi di darat 19 km tengara Tapanuli Utara, Sumatera Utara, pada kedalaman 10 km.

“Gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme mendatar turun,” ujar Daryono dalam keterangan tertulisnya, dikutip dari kompas.com.

Daryono menjelaskan, dampak gempa bumi dirasakan di Kecamatan Tarutung, Taput, dengan skala intensitas IV – V MMI (Modified Mercalli Intensity).

“Getaran dirasakan oleh hampir semua penduduk, orang banyak terbangun, gerabah pecah, barang-barang terpelanting, tiang-tiang dan barang besar tampak bergoyang ,” ujar Daryono.

“Di Desa Hutabarat Kecamatan Pahae Julu, Kabupaten Tapanuli Utara, gempa memicu longsoran yang menimpa 2 rumah warga. dan di Desa Lobupining Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara gempa menimbulkan kerusakan beberapa rumah,” ucapnya dikutip detikcom.

Lalu, ujar Daryono, gempa juga terasa di daerah Kota Sibolga, Sumut, dengan skala intensitas III MMI.

“Getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan truk berlalu. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami,” katanya.

Kepada masyarakat, Daryono mengimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Masyarakat juga diminta agar menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa.

“Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah,” tuturnya. (Taut)

Editor: Edward