mediautama.news – Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Mark Esper, membenarkan kematian Hamza bin Laden, anak pemimpin Al Qaidah, Osama bin Laden, Kamis (23/8).
“Itu yang saya pahami,” kata Esper dalam wawancara Fox News saat ditanya soal kematian Hamza bin Laden
“Saya tidak memiliki banyak detail terkait itu. Dan jika saya punya, saya juga tidak yakin seberapa banyak saya bisa menjelaskan itu kepada Anda,” katanya dilansir dari CNNIndonesia, Jumat (23/8).
Dikutip AFP, kabar kematian Hamza bin Laden merebak pada awal Agustus lalu. Mengutip pejabat intelijen AS, media lokal Negeri Paman Sam melaporkan bahwa Hamza bin Laden telah meninggal.
Tiga pejabat intelijen AS telah mengkonfirmasi bahwa mereka memiliki informasi tentang kematian Hamza bin Laden.
Meski begitu, mereka enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai waktu, tempat, dan bagaimana Hamza meninggal.
Presiden Donald Trump dan pejabat senior AS lainnya juga enggan mengonfirmasi atau menolak laporan kematian Hamza secara terbuka saat itu.
Hamzah bin Laden dijuluki sebagai “putra mahkota jihad”. Kementerian Luar Negeri AS menyatakan Hamza sedang disiapkan menjadi pewaris kepemimpinan Al Qaidah.
Dalam sebuah video yang pernah beredar, Hamza menyerukan serangan terhadap Amerika dan negara-negara lainnya untuk membalas kematian sang ayah yang terbunuh oleh serangan AS di Pakistan pada Mei 2011 lalu.
Pesan Hamza itu dinilai mampu menarik generasi baru Al Qaidah, kelompok teroris yang melancarkan serangan teror pada 11 September 2001 lalu di AS hingga menewaskan 3.000 orang.
Sejak kemunculan ISIS di Surah dan Irak pada 2011 lalu, Al Qaidah mulai kehilangan pengaruh sebagai kelompok teroris. Namun, sejumlah pihak menganggap Al Qaidah tengah merencanakan kebangkitannya diam-diam di bawah pimpinan Ayman al-Zawahiri.
Sumber : AFP/CNNIndonesia.com