MEDIAUTAMA.CO – Pengunjuk Rasa pro-demokrasi di Hong Kong memblokade jalan raya dan kereta menuju bandara yang menyebabkan gangguan operasi salah satu bandara tersibuk di Asia.
Kereta ke bandara dihentikan dan jalan ditutup sehingga para penumpang harus berjalan kaki ke terminal bandara.
Sebagian besar penerbangan beroperasi seperti biasa, tetapi dilaporkan adanya penundaan pada penerbangan tertentu.
Ribuan orang demonstran berpakaian hitam kemudian mencoba memasuki gedung terminal bandara, tetapi dihentikan oleh polisi anti huru-hara.
Pada Sabtu (31/08) lalu, aparat polisi dan para pemrotes terlibat bentrokan setelah otoritas keamanan wilayah itu melarang aksi unjuk rasa.
Tembakan peringatan ditembakkan ke atas dan gas air mata serta meriam air digunakan untuk membubarkan puluhan ribu pengunjuk rasa.
Foto-foto kemudian memperlihatkan rombongan polisi anti huru-hara memukul para pemrotes dengan tongkat dan menggunakan semprotan merica di dalam kereta metro Hong Kong.
Warga Hong Kong turun ke jalan pada Sabtu untuk menandai ulang tahun kelima ketika Beijing melarang pemilihan demokratis secara penuh di wilayah administrasi khusus China itu.
Krisis politik di Hong Kong, yang merupakan bekas jajahan Inggris, kini dilanda unjuk rasa yang sudah berjalan tiga bulan, kata wartawan BBC China, Stephen McDonnell.
Apa yang terjadi di bandara Hong Kong?
Ribuan pengunjuk rasa berkumpul di stasiun bus utama di dekat bandara Chek Lap Kok, Hong Kong, pada Minggu (01/09) pagi.
Para pegawai dan karyawan bandara yang diperkuat oleh petugas kepolisian berusaha menghentikan langkah mereka.
Para demonstran kemudian pindah ke bagian lain kompleks bandara, lalu berusaha memblokade jalan dan jaringan transportasi lainnya.
Bandara Hong Kong ini dibangun di atas pulau kecil yang terpencil dan hanya dapat dicapai melalui serangkaian jembatan.
“Jika kami mengganggu bandara, lebih banyak orang asing akan membaca berita tentang Hong Kong,” kata seorang pengunjuk rasa seperti dikutip oleh kantor berita Reuters.
Layanan kereta ekspres bandara sempat ditangguhkan. Para pejabat mengatakan ini terjadi karena adanya puing-puing dilemparkan di atas rel.
Setelah kedatangan polisi anti huru hara, para demonstran sempat membangun barikade untuk memperlambat gerak maju mereka, kemudian meninggalkan bandara dengan berjalan kaki.
Pada Agustus lalu, para pengunjuk rasa sempat melumpuhkan bandara selama beberapa hari, yang mengakibatkan ratusan penerbangan harus dibatalkan. (Reunters/BBC/MU)