MediaUtama | Simalungun – Sebanyak 25 Warga Dusun Kandang Lembu, Nagori Panombean Huta Urung Kec. Jorlang Hataran Kab. Simalungun, keracunan setelah makan daging anjing.
Kapolsek Tiga Balata Polres Simalungun, AKP Jagani Sijabat, mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan, dengan dugaan sementara penyebabnya adalah keracunan makanan usai mengkonsumsi daging anjing.
“23 dirawat di Puskesmas Tiga Balata dan 2 orang dirawat di Klinik Tiga Balata, petugas mendapatkan informasi kejadian ini sekitar pukul 14.00 WIB,” terang Kapolsek Balata AKP Jagani Sijabat. Jum’at (21/02/2020)
Lanjut dikatakan, Kapolsek Balata, Informasinya beberapa orang warga Dusun Kandang Lembu sedang berobat dan dirawat di Puskesmas Tiga Balata dan Klinik Tiga Balata karena dugaan keracunan setelah makan daging anjing.
Baca Juga :
Tower Telekomunikasi di Langkat Tumbang, 3 Orang Dinyatakan Tewas
“Saya bersama beberapa anggota turun bersama mengecek langsung dan benar beberapa orang sedang dirawat di puskesmas tersebut,” AKP Jagani Sijabat.
Lebih lanjut Kapolsek menjelaskan, keracunan makanan tersebut bermula Rabu 19 Februari 2020 sekira pukul 11.00 WIB.
“Saat itu warga berjumlah 10 orang sepakat membeli 1 ekor anjing jantan berat sekitar 12 kg milik Ulin Sinaga seharga Rp35.000/Kg. Anjing tersebut dibeli secara patungan istilah bataknya dibinasakan atau dipotong bersama-sama,” ucapnya.
Kemudian diantara 10 orang tersebut melakukan pembagian pekerjaan. Dua orang memotong, dua orang menyiapkan bumbu dan sebagian lagi menyincang dan memasak anjing tersebut.
Sampai sekitar pukul 14.30 WIB, setelah seluruh daging masak, kemudian langsung dibagikan menjadi 10 bungkus. Lalu, peserta binda membawa ke rumahnya masing-masing untuk dikonsumsi.
“Dua hari setelah makan daging anjing, tepatnya Jumat (21/02/2020) pagi, barulah warga yang ikut makan daging anjing itu mulai mengalami sakit perut, mual, muntah dan mencret dan selanjutnya warga disarankan berobat ke Puskesmas Tiga Balata,” ujar Kapolsek.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Simalungun dr Lidya Saragih menyebutkan, para korban saat ini ditangani di Puskesmas Jorlang Hataran.
Pihaknya masih memantau keadaan dan perkembangan kesehatan para korban, dan menyiapkan langkah perujukan ke rumah sakit bila diperlukan.
(MU/Red)