Tiba di Siantar, Ganjar Disambut Tortor Sombah dan Dipakaikan Ulos Hiou Pamotting

Dipakaikan: Setibanya di Museum Simalungun di Jalan Sudirman Kota Pematang Siantar, Ganjar Pranowo dipakaikan Ulos Hiou Pamotting, Sabtu (11/11/2023).(Foto: Mu/dok)

Pematang Siantar, Mediautama.news – Bakal Calon Presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo, tiba di Kota Pematang Siantar, Sabtu (11/11/2023).

Ganjar yang saat itu mengenakan kemeja hitam menyapa warga di kedai kopi Hordja, di Jalan Wandelpad Kota Pematang Siantar.

Setibanya di kedai kopi Hordja, Ganjar disambut Marsiaman Saragih yang merupakan anggota DPR RI beserta warga dan komunitas relawan pendukung yang sudah menunggu kedatangan Ganjar di lokasi.

Dari tempat ini, Ganjar beranjak menuju Museum Simalungun di Jalan Sudirman Kota Pematang Siantar yang tak jauh dari lokasi.

Saat tiba di gerbang pintu masuk Museum Simalungun, Ganjar disambut tarian-tarian sombah adat Simalungun. Setelah itu, Ketua Yayasan Museum Jomen Purba menyematkan ulos hiou pamotting yang diikatkan ke pinggang bakal calon presiden Ganjar yang diusung Partai PDI Perjuangan, Partai Hanura, PPP dan Perindo tersebut.

Ganjar mengatakan, kedatangannya disambut dengan baik saat tiba di Kota Pematang Siantar. Tadi ada tortor sombah dan dikasih ulos hiou pamotting saat tiba di Museum Simalungun.

“Tadi saya diberi ulos hiou pamotting yang diikatkan ke pinggang. Artinya kata mereka ‘Hordja’ yang pengertiannya siap bekerja,” kata Ganjar saat diwawancarai wartawan, Sabtu (11/11/2023).

Menurut dia, dengan pengikatan ulos tersebut kepadanya membuktikan telah memberikan dukungan semangat kerja.

” Tentunya saya menyampaikan terimakasih atas sambutan yang luar biasa dan dukungan semangat bekerja,” ujarnya.

Ganjar berharap dengan silaturahmi ini dapat bertemu langsung dengan masyarakat untuk mendengarkan apa kemudian harapan pikiran masyarakat di Siantar-Simalungun.

” Mudah-mudahan bisa menjalin komunikasi yang baik ke depannya dan mengetahui apa yang terjadi supaya kita tahu mencari solusi ke depannya,” tegasnya. (Rohm)

Editor: Wilfrid Sinaga