Medan, Mediautama.news – Dinas Kesehatan Provinsi Sumut melakukan skrining TBC di Kantor Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Sumut. Sasarannya adalah ASN dan non ASN yang bersedia diskrining.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut dr Alwi Mujahit Hasibuan MKes mengatakan, dari 59 orang yang melakukan skrining, ditemukan 16 orang terduga TBC.
” Dari 16 orang itu yang dilakukan pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM) sebanyak 10 orang dan yang akan dilakukan pemeriksaan X-Ray sebanyak enam orang (peserta skrining dengan riwayat DM). Dan peserta yang dilakukan pemeriksaan Tuberkulin Test sebanyak lima orang ,” ujarnya kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).
Alwi berharap ASN akan menjadi contoh bagi masyarakat agar memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan (Fasyankes). Sebab, penyakit TBC bukanlah penyakit kutukan, penyakit TBC bisa disembuhkan.
“Jangan takut diskrining TBC, hilangkan stigma TBC karena untuk keberhasilan pengobatan TBC di Sumut sudah sangat bagus,” tegasnya.
Dinas kesehatan, lanjutnya, akan melakukan skrining TB ke seluruh OPD, kampus-kampus, sekolah terutama boarding school dan komunitas yang rentan terhadap TB sebagai upaya penemuan aktif kasus TB di Provinsi Sumut dalam mewujudkan Eliminasi TBC Provinsi Sumut tahun 2028.
Disebutkan, kegiatan skrining ini berkerjasama dengan Dinas Kesehatan Kota Medan, Puskesmas Glugur Darat dan kader Yayasan Mentari Meraki Asa (YMMA). Proses skrining dilakukan dengan mengisi formulir melalui QR Code SOBAT TBC.
Isi formulir antara lain adalah pertanyaan-pertanyaan seputar Tuberkulosis atau gejala-gejala utama (batuk) dan gejala yang mendukung TBC, seperti sesak nafas, meriang, berkeringat tanpa melakukan aktifitas, berat badan menurun dan nafsu makan berkurang.
“Apabila ada yang dicurigai TBC maka pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pengambilan sampel berupa sputum untuk pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM),” ujarnya.
Sementara, Kepala BPSDM Provinsi Sumut Aprilia Siregar menyambut baik skrining TBC ini dengan harapan seluruh pegawai yang ada di BPSDM mengetahui status kesehatan mereka terutama tentang TBC, agar mereka bisa hidup lebih sehat. (Md 1)
Editor: Wilfrid Sinaga