Jakarta, Mediautama.news – Fenomena ledakan matahari yang akan menyebabkan badai magnet diperkirakan akan menghantam Bumi dalam beberapa hari mendatang.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mendeteksi bahwa fenomena ini berpotensi memberikan dampak pada wilayah Indonesia.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini agar masyarakat dan pihak terkait mewaspadai dampak-dampak yang mungkin terjadi, terutama di sektor teknologi komunikasi dan kelistrikan. Meski fenomena ini jarang menimbulkan bahaya langsung bagi manusia, kehati-hatian tetap diperlukan untuk meminimalkan gangguan infrastruktur.
Lembaga oseanik dan atmosfer NOAA mengatakan, bahwa ledakan Matahari pada Senin (7/10/2024) lalu mengakibatkan badai magnet berat skala G4 di Bumi. Ledakan tersebut adalah letusan besar radiasi elektromagnetik dari matahari yang berlangsung selama beberapa menit dan jam.
“Halo sobat BMKG. Berdasarkan informasi dari NOAA, Senin lalu (7/10/2024) terjadi ledakan matahari (Solar Flare) terbesar selama 7 tahun terakhir kemudian disusul kejadian badai magnet dengan klasifikasi badai magnetik kuat atau skala G4 kemarin (10/10/2024),” demikian pernyataan BMKG dalam media sosial Instagramnya dikutip dari CNBC Indonesia, Sabtu (12/10/2024).
Badai magnet, atau yang sering disebut dengan badai Matahari adalah gangguan sementara akibat gelombang kejut angin matahari dan atau awan medan magnet yang berinteraksi dengan medan magnet Bumi. Peristiwa ini merupakan siklus 10-11 tahun dan wajar terjadi.
Badai magnet yang dihasilkan dari ledakan matahari dapat memengaruhi medan magnet Bumi, yang berpotensi menimbulkan gangguan pada sistem satelit, komunikasi radio, hingga jaringan listrik.
Selain itu, bagi para pilot drone di seluruh Indonesia disarankan BMKG untuk tidak mengoperasikan pesawat tanpa awaknya karena berpotensi hilang kendali, dan akurasi posisi berbasis satelit seperti GPS juga akan menurun. (r)
Editor: Joko