DUNIA  

Dahsyatnya Kebakaran di Klub Malam, 59 Orang Tewas di Tempat

Klub malam dipadati pengunjung (Foto:ilustrasi/pixabay)

Jakarta, Mediautama.news – Insiden memilukan terjadinya kebakaran dahsyat di sebuah klub malam yang dipadati pengunjung di Kota Kocani, Makedonia Utara, pada Minggu (16/3/2025). Peristiwa ini menewaskan 59 orang dan melukai lebih dari 150 lainnya.

Api diduga berasal dari percikan kembang api yang digunakan dalam pertunjukan musik langsung, yang kemudian menyulut bagian atap klub.

Tragedi ini menjadi salah satu insiden paling mematikan di Makedonia Utara dalam beberapa tahun terakhir. Saat api dengan cepat menjalar di langit-langit, ratusan pengunjung panik dan bergegas menuju satu-satunya pintu keluar, menyebabkan banyak orang terjebak di dalam.

Video yang telah diverifikasi oleh Reuters memperlihatkan detik-detik kebakaran bermula. Saat band masih tampil di atas panggung, dua suar menembakkan percikan putih ke udara, yang kemudian memicu kebakaran di atap. Dalam hitungan detik, suasana berubah menjadi kepanikan.

“Tiba-tiba api muncul, semua orang mulai berteriak dan berusaha keluar,” kata Marija Taseva, seorang saksi mata berusia 22 tahun, kepada Reuters dan dikutip dari CNBC Indonesia.

Dalam kepanikan, Taseva terjatuh dan terinjak oleh orang-orang yang berhamburan keluar. Akibatnya, wajahnya mengalami luka dalam insiden tersebut.

Namun, yang lebih menyedihkan baginya adalah kehilangan saudara perempuannya yang tidak berhasil keluar dari bangunan tersebut. “Saudara perempuan saya meninggal,” katanya sambil menangis.

Otoritas setempat segera menangkap sekitar 20 orang terkait insiden ini, termasuk pejabat pemerintah dan manajer klub malam bernama “Pulse”, yang diketahui beroperasi tanpa izin resmi.

Menteri Dalam Negeri Makedonia Utara, Pance Toskovski, dalam konferensi pers menyatakan bahwa lebih dari 20 korban yang terluka dan tiga korban yang tewas berusia di bawah 18 tahun.

Perdana Menteri Hristijan Mickoski menegaskan, bahwa izin operasi klub dikeluarkan secara ilegal oleh Kementerian Ekonomi dan berjanji bahwa pihak yang bertanggung jawab akan menghadapi konsekuensi hukum.

“Tidak peduli siapa mereka, dari institusi mana, dari tingkat apa, dari partai dan profesi mana pun, mereka akan dimintai pertanggungjawaban,” tegas Mickoski.

Ia juga menetapkan tujuh hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan bagi para korban.

*Kronologi dan Kesaksian Korban

Kebakaran terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari waktu setempat, dengan sekitar 500 orang berada di dalam klub saat kejadian. Gambar yang dirilis Reuters menunjukkan atap besi bergelombang klub telah terbakar habis dan runtuh di beberapa tempat, sementara balok kayu di bagian dalam tampak menghitam akibat api.

Lebih dari 150 korban luka dilarikan ke rumah sakit di Skopje, Kocani, dan kota-kota sekitar. Menteri Kesehatan Arben Taravari mengonfirmasi bahwa 20 orang mengalami luka kritis.

Sebagian pasien bahkan dipindahkan ke negara tetangga seperti Bulgaria, Serbia, dan Yunani untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut.

Di luar rumah sakit utama di Kocani, keluarga korban berkumpul dalam kesedihan. Mereka saling berpelukan dan menyalakan lilin untuk mengenang orang-orang terkasih yang telah tiada. Kemarahan dan duka mendominasi suasana.

“Saya kehilangan segalanya, saya merasa seperti orang mati. Mereka harus merekam ini, seluruh Eropa harus tahu,” teriak seorang pria yang kehilangan keluarganya.

“Saya mengenal lima atau enam orang yang ada di sana, salah satu dari mereka tewas. Ini menghancurkan seluruh kota dan negara,” kata warga Kocani, Mihail Gavrilov.

Simeon Sokolov, 50 tahun, berhasil menemukan putrinya, Anastasija, di ruang gawat darurat rumah sakit September 8 di ibu kota Skopje. Putrinya mengalami luka bakar dan keracunan akibat menghirup asap.

“Saya hanya tahu bahwa banyak anak-anak yang menjadi korban. Para dokter sedang melakukan tugas mereka, jumlah korban sangat besar,” ujarnya kepada Reuters.

Ucapan belasungkawa berdatangan dari para pemimpin dunia, termasuk Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Paus Fransiskus.

*Penyelidikan Lebih Lanjut

Jaksa Agung Makedonia Utara, Ljupco Kocevski, menyatakan bahwa lima jaksa telah ditugaskan untuk menyelidiki insiden ini.

“Saat ini, kami telah mengeluarkan perintah untuk mengumpulkan bukti dan melakukan wawancara dengan saksi-saksi,” kata Kocevski, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.

Menteri Dalam Negeri Toskovski menambahkan bahwa selain pejabat pemerintah dan manajer klub, pihak berwenang juga telah menangkap anggota band yang tampil malam itu serta anak pemilik klub malam tersebut.

Presiden Makedonia Utara, Gordana Siljanovska Davkova, juga mengunjungi para korban di rumah sakit di Skopje.

Mengenakan pakaian serba hitam dan dengan mata berkaca-kaca, ia menyampaikan kesedihannya.

“Saya tidak bisa memahami ini… Betapa mengerikan, betapa tragisnya kejadian ini,” ujarnya.(r)

Editor: Edward