SUMUT  

Empat Perusahaan Sawit Pernah Memberi Bantuan, PT. IPS Penyumbang Terbesar

Yudi Manurung (kiri) mewakili PT. IPS saat bersama Julfani Hutabarat, SP (kanan) mewakili penduduk Desa Simpang Empat, Dusun XVI, Jalan Pasar Banjar, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Sabtu, (22/03/2025).(Foto:Mu/dok)

Asahan, Mediautama.news – Aksi unjuk rasa yang dilakukan penduduk terkait kerusakan jalan Pasar Banjar, Dusun XVI, Desa Simpang Empat, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Provinsi Sumatera Utara, akhirnya menjadi perhatian serius dari 4 (empat) pihak perusahaan (PT) yang mana setiap harinya jalan tersebut dilalui truk truk pengangkut TBS PT (perusahaan perusahaan sawit).

Penduduk di Desa tersebut pun menanam beberapa pohon pisang dan tidak memperbolehkan truk truk PT melintas di jalan khususnya di Dusun XVI, jalan Pasar Banjar menunggu sampai hadirnya utusan dari pihak perusahaan sawit dan memberi solusi kepada penduduk, pada Sabtu, (22/03/2025) sekira pukul 10.00 WIB.

Julfani Hutabarat, SP salah seorang utusan dari penduduk desa setempat menghubungi pihak perusahaan agar hadir di lokasi jalan yang hancur dan bertemu langsung dengan penduduk serta memberikan solusi untuk mengatasi permasalah yang timbul yang diakibatkan truk truck pengangkut sawit yang melintas setiap harinya.

Satu persatu utusan dari 4 (empat) perusahaan sawit seperti PT IPS (Inti Palm Sumatera), PT TUNAS UNGGUL, PT AYAM MAS dan PT AHOK terlihat hadir, diantaranya, Yudi Manurung sebagai utusan dari pihak PT IPS (Inti Palm Sumatera).

Dalam kesempatan tersebut, Yudi Manurung mengawali pembicaraan dengan menceritakan kronologis solusi yang pernah diberikan pihak PT IPS dan beberapa perusahaan lainnya sesuai dengan kesepakatan (perjanjian) yang pernah dibuat untuk perbaikan dan perawatan jalan di Desa Simpang Empat dan Desa Sei Dua Hulu, Kecamatan Simpang Empat.

“Pada tahun 2021 pernah dibentuk panitia, yaitu panitia perawatan jalan, perawatan jalan untuk 2 (dua) desa yang waktu zaman pak Yapid Ham. Disitu ada beberapa desa dan juga pengusaha pengusaha pemegang DO sawit termasuk IPS (Inti Palm Sumatera). Diantara itu semua kami memberi iuranlah kepada panitia, kalau untuk IPS sendiri dari tahun 2021 setiap bulan rutin kita kasih 5 (Lima) juta, kalau untuk bagian bagian lain itu mereka masing-masing kepada panitia”, ungkap Yudi Manurung.

Selanjutnya, terkait masalah rencana hari ini penutupan jalan, kata Yudi, ia juga sudah berkomunikasi dengan kepada Kepala Desa serta dengan pimpinan. Menyikapi hal ini, ujarnya, pimpinan langsung komunikasi dengan pihak kecamatan jadi minta kiranya nanti kita buat pertemuan di hari Selasa, (25/03/2025) atau Rabu, (26/03/2025) yang akan datang biar persoalan ini terang benderang.

“Sehingga jangan ada salah tafsir sana sini, makanya pimpinan tadi malam juga langsung komunikasi dengan pihak kecamatan ,” tegasnya.

Menurut dia, pada Hari Selasa atau Rabu, bertempat di kantor Camat Simpang Empat, pihak panitia sebelumnya juga akan dipanggil, karena sudah terbentuk panitia perawatan Desa Simpang Empat.

Dalam kesempatan tersebut Julfani mengutarakan, pihak Desa Simpang Empat khususnya penduduk Dusun XVI apa yang disampaikan tadi mungkin benar adanya tentang iuran perbulan, ada lagi bantuan dari bulan Desember 2024 sampai bulan Maret 2025, tapi menurut penilaian kami, tidak sesuai dengan yang diaplikasikan ke lapangan.

Karenanya, kata Julfani, mereka mau permasalahan ini diselesaikan di pemerintahan Desa Simpang Empat artinya di kantor Desa Simpang Empat.

“Kalau kita maunya, yang pertama pemisahan panitia perawatan jalan, kalau Desa Simpang Empat, panitia perawatannya Desa Simpang Empat aja. Desa Sei Dua Hulu, panitia perawatannya Desa Sei Dua Hulu aja. Karena menurut hemat kami kontrol terlalu panjang, kontrol jalan ini kalau satu panitia”, jelas Julfani.

Lanjutnya, yakni yang kedua, maksimal untuk perawatan jalannya pasti lebih maksimal kalau dibagi. Desa Simpang Empat dengan 3 kilometer dengan panitia perawatan jalan disini, Desa Sei Dua Hulu 5 kilometer diperbaiki sendiri panitia perawatan jalannya pasti lebih maksimal. Dan ada nanti tanggapan kegiatan positif, ohh.. disini lebih baik, disini lebih baik. Demikian harapan warga.

“Jadi kalau itu terlaksana dengan baik truk truk perusahaan enak melewati jalannya, saling bantu membantu.” ujar Julfani Hutabarat mengakhiri. (Edward)

Editor: Efran