Studi: Diet Keto Bikin Tulang Melemah

  • Bagikan
Ket Foto : Ilustrasi. Alih-alih membantu penurunan berat badan, diet keto justru ditemukan dapat membuat kekuatan tulang menurun dan melemah. (Thinkstock)

MediaUtama | Jakarta – Diet keto menjanjikan penurunan berat badan pada banyak orang. Namun, penelitian terbaru menemukan, diet tersebut justru dapat membuat kekuatan tulang menurun dan menjadi lemah.

Hal tersebut ditemukan dalam studi terbaru yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Endocrinology. Para peneliti dari Australian Institute of Sport dan Australian Catholic University menganalisis 30 atlet lari selama 3,5 pekan pelatihan atletik.

Atlet dibagi ke dalam dua kelompok. Kelompok pertama menjalani diet keto selama latihan intensif. Diet keto merupakan pola makan tinggi lemak dan rendah karbohidrat. Sementara kelompok lain mendapatkan asupan makanan tinggi karbohidrat.

Para peneliti menemukan bahwa para atlet yang menjalani diet keto menunjukkan tanda-tanda kerusakan pada tulang. Namun, para atlet yang melakukan diet tinggi karbohidrat tidak menunjukkan penurunan yang signifikan.

Dilansir dari CNNIndonesia.com, para peneliti juga menemukan adanya perbaikan tulang pada kelompok atlet–yang menjalani diet keto–saat kembali mendapatkan asupan karbohidrat. Namun, tulang mereka tak sepenuhnya kuat kembali.

“Diet keto dapat mempengaruhi metabolisme tulang karena ketersediaan karbohidrat yang rendah berpengaruh pada hormon-hormon tertentu,” ujar penulis studi, Louise Burke, melansir Metro.

Temuan ini muncul di tengah kabar negatif lain tentang diet keto. Sebelumnya, para ahli mengatakan bahwa diet jenis ini hanya aman dan efektif dalam waktu singkat. Beberapa ahli bahkan telah mengingatkan efek jangka panjang diet yang dapat merusak otot jantung.

Inti dari diet keto adalah memaksa tubuh berada dalam keadaan ketosis. Nama terakhir merupakan kondisi saat kadar karbohidrat rendah yang menyebabkan kadar gula darah menurun. Pada saat itu, tubuh mulai memecah lemak untuk digunakan sebagai energi.

Ketosis sendiri merupakan bentuk ketoasidosis ringan, yang merupakan komplikasi berbahaya dari diabetes tipe-1.

“Diet keto seharusnya bukan rencana jangka panjang,” ujar ahli gizi, Geeta Sidhu-Robb.

 

(MU/CNN)

  • Bagikan