JUBIR TALIBAN PAKISTAN TEWAS DIBUNUH DI AFGHANISTAN

  • Bagikan

MediaUtama.News – Seorang juru bicara terkemuka kelompok Taliban Pakistan telah tewas dibunuh di Afghanistan. Dia tewas setelah dalam pelarian sejak 2014 ketika militer Pakistan memberantas kelompok militan tersebut.

Seperti dilansir kantor berita AFP, Selasa (11/1/2022), seorang pejabat senior keamanan Pakistan mengatakan, Muhammad Khurasani, juru bicara (jubir) kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) yang dilarang, tewas di provinsi Nangarhar, Afghanistan timur.

“Kami sedang dalam proses mengumpulkan informasi dari Afghanistan tentang bagaimana dia dilacak dan dibunuh,” imbuh pejabat Pakistan yang enggan disebutkan namanya itu. Dia menolak menyebutkan siapa yang bertanggung jawab atas kematian jubir Taliban Pakistan itu.

Pejabat-pejabat Afghanistan di Nangarhar mengatakan kepada AFP bahwa mereka sedang memeriksa laporan tersebut.

Kematian Khurasani terjadi beberapa minggu setelah pemimpin senior Taliban Pakistan lainnya lolos tanpa cedera dari serangan pesawat tak berawak (drone) di sebuah rumah persembunyian di Afghanistan timur.

Masih belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, meskipun Pakistan memang memiliki kemampuan untuk melancarkan serangan tersebut, dan Amerika Serikat mengatakan akan tetap melakukan serangan bahkan setelah keluar dari Afghanistan pada 31 Agustus tahun lalu.

TTP — gerakan terpisah yang memiliki akar yang sama dengan kelompok Taliban Afghanistan — telah menyebabkan Pakistan masuk ke dalam periode kekerasan yang mengerikan setelah dibentuk pada 2007.

Para pejabat Pakistan mengatakan Khurasani — yang nama aslinya adalah Khalid Balti — menjalankan “kamp pelatihan teroris” di Waziristan Utara sebelum melarikan diri ke Afghanistan setelah tindakan keras militer Pakistan.

“Dia mendalangi beberapa serangan dalam hubungan dekat dengan kepala TTP Noor Wali Mehsud terhadap pasukan keamanan Pakistan dan warga tak bersalah saat bersembunyi di Afghanistan,” kata pejabat keamanan Pakistan itu.

TTP telah dianggap bersalah atas ratusan serangan bom bunuh diri dan penculikan di seluruh Pakistan, dan untuk sementara waktu sempat menguasai wilayah yang luas di Pakistan.

Namun, setelah pembantaian tahun 2014 terhadap hampir 150 anak di sebuah sekolah di Peshawar, militer Pakistan mengirim sejumlah besar pasukan ke markas TTP dan menghancurkan gerakan tersebut, memaksa para anggotanya untuk mundur ke Afghanistan. (REP/detik)

  • Bagikan