mediautama.news – Aksi pencurian kini makin meresahkan. Sebuah rumah yang terletak di Jalan Selamat Gang Tembus, Lingkungan II, Kelurahan Sitirejo III, Kecamatan Medan Amplas di congkel maling, Sabtu (31/08/2019) dini hari.
Syukurnya aksi nekat pencurian yang menggunakan galah akhirnya terhenti. Pasalnya aksi maling yang ingin mencuri di rumah Pimpinan Redaksi (Pimred) Koran Desa (koran desa) Hafnizar Sagala digagalkan adiknya bernama Musa disaat maling tersebut asik menjolok dompet dan secepat kilat kaki Musa mematahkan galah tersebut.
Setelah aksinya diketahui calon korban, maling tersebut langsung kabur. Sebelum kabur, maling tersebut sempat shok dan berjalan ditempat seolah tak menyangka kalau calon korbannya dapat mematahkan galah besi miliknya.
Musa menyebutkan saat maling tersebut berusaha mengambil dompet miliknya, terlebih dahulu galah besi yang digunakan maling itu menyentuh pipinya.
“Dompet memang sengaja aku letak disamping kepala. Saat besinya menyentuh pipi ku, langsung ku patahkan galahnya pakai kaki ku,” kata Musa sembari katakan sebelum kabur maling tersebut sempat bolak-balik melihat kearahnya seolah kebingungan.
Menurut Musa, maling galah itu menjalankan aksinya berdua. Yang satu bertugas menggait barang dan yang satunya lagi standby di sepeda motor.
“Tadi dia kabur ke arah Jalan Selamat, dia lompat dari pagar. Kejadiannya sekitar jam 03:10 Wib tadilah. Ciri-cirinya, yang menggalah badannya agak kecil dari aku, dan yang menunggu dikereta rambutnya agak panjang,” jelas Musa yang bertubuh tegap ini.
Sementara, itu Pimred Kordes Hafnizar abang Musa mengatakan, sebelum kejadian dirinya sudah berfirasat kalau rumahnya akan dimalingi.
“Sebelum tidur, saya sudah berfirasat gak enak. Terus baru tidur sekitar 30 menit, anak saya yang kecil nangis dan kakinya menyentuh tubuh saya. Disitu saya mulai curiga, cuma mata ini masih berat mau dimelekkan. Begitu dengar suara Musa, saya langsung mengejar kearah kamar Musa. Cuma dia sudah keduluan kabur,” terang pria yang murah senyum ini.
Adapun alat-alat milik maling yang tertinggal yakni, sebuah gagang sapu ijuk, patahan besi berwarna silver, dan sebuah sendok garpu. (MU-6)