MEDIAUTAMA.CO | Jakarta – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyebut Provinsi Riau sebagai wilayah yang mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terluas hingga mencapai lebih dari 40 ribu hektare.
Ia menjelaskan hingga 31 Agustus lalu, karhutla di Indonesia telah menghanguskan sekitar 238 ribu hektare lahan dan hutan. Dari jumlah itu, 80 ribu hektare di antaranya adalah lahan gambut.
“Dari jumlah luas lahan yang terbakar sampai 31 Agustus lalu itu mencapai 238 ribu hektare,” kata Doni Monardo saat menggelar jumpa pers di gedung BNPB, Jakarta, Sabtu (14/9/2019).
Menurutnya, penyebab peningkatan jumlah hotspot dan kebakaran, serta polutan di sebagian wilayah Indonesia karena curah hujan sangat minim. Ia juga menyebut peristiwa El Nino tahun ini cenderung lebih panjang.
“Persoalan kenapa semakin hari jumlah hotspot semakin meningkat dan sejumlah daerah ketebalan asap dan polutan semakin tinggi, yang pertama curah hujan nyaris tidak ada,” ujarnya dikutip CNNIndonesia, Minggu (15/9/2019).
Ia menjelaskan BNPB telah berupaya maksimal menangani karhutla yang terjadi di sejumlah wilayah.
Mantan anggota Paspampres ini menyebut proses pemadaman kebakaran hutan dan lahan bukan hal mudah. Ia mengaku telah menurunkan lebih dari 50 helikopter untuk membantu proses penanganan kebakaran.
Lebih lagi, Doni juga meminta bantuan dari peneliti dan akademisi untuk membantu menemukan alat yang dapat menjadi solusi dalam membuka perkebunan sehingga tidak ada pembakaran hutan.
“Saya sampaikan permohonan kepada para peneliti, silakan carikan solusi alat-alat yang ramah lingkungan yang bisa dengan murah untuk buka kebun, buka lahan tanpa membakar,” katanya. (CNN/MU)