MEDIAUTAMA.CO | Medan – Polisi langsung bergerak cepat menangani dugaan aksi teror yang terjadi di Kantor LBH Medan di Jalan Hindu, Sabtu (19/10/2019) dinihari tadi.
Sabtu siang, Tim Inafis Polrestabes Medan melakukan penyelidikan di lokasi kejadian. Kasat Reskrim Polrestabes Medan, Kompol Eko Hartanto juga tampak di lokasi. Mereka tiba di sana kira-kira pukul 13.30 siang tadi.
Petugas memeriksa setiap sudut ruangan, termasuk atap gedung yang dilempari molotov. Sekitar 20 menit di sana, petugas kembali ke markas membawa sejumlah barang bukti, salah satunya molotov yang gagal meledak.
Eko mengatakan, setelah mendapat laporan tersebut pada Sabtu pagi, pihaknya langsung melakukan penyelidikan. “Kasus ini masih kami dalami,” katanya.
Berdasarkan rekaman kamera pengawas yang terpasang di sekitar lokasi, pelaku pelemparan diketahui berjumlah dua orang. Selepas melempar molotov, kedua pelaku langsung melarikan diri ke arah Jalan Imam Bonjol.
Baca Juga : Tiga Terdakwa Kurir Sabu 10 Kilogram Antar Negara Mulai Diadili
Identitas kedua pelaku pun hingga kini belum diketahui. “Masih kami selidiki dan kami buru,” sebutnya.
Polisi pun hingga kini belum mengetahui motif kedua pelaku. Dugaan sementara, mereka sengaja membuat onar jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden pada 20 Oktober besok.
Kepala Divisi Buruh dan Miskin Kota LBH Medan, Maswan Tambak SH menyebut, pelemparan molotov itu sebagai bentuk teror terhadap lembaga yang konsen terhadap isu-isu HAM itu. “Kami minta polisi mengusut tuntas tahun ini. Pelakunya juga segera ditangkap dan diungkap ke publik,” katanya.
Dia kemudian merinci kronologi kejadian yang terjadi pada Sabtu dinihari, kira-kira pukul 02.33 Wib itu. Saat itu, rincinya, seorang petugas kebersihan di LBH Medan, sedang berada di dalam kantor dan mendengar ada keributan di luar kantor.
Baca Juga : 21 Kali Beraksi, Pelaku Curat Ditembak Tim Pegasus Polsek Percut Sei Tuan
Petugas itu langsung keluar dan melihat beberapa orang sedang memadamkan api yang berada di atap gedung LBH Medan dan ikut berusaha memadamkan api. Setelah api padam, dia memanjat ke atap dan menemukan sebuah botol minuman warna hijau dilengkapi dengan sumbu yang diduga merupakan bom molotov yang dilemparkan oleh pelaku.
“Dia kemudian menghubungi saya untuk memberitahukan peristiwa itu,” ungkap Maswan.
Pihak LBH Medan bertindak cepat dengan memeriksa dan meminta CCTV milik Dishub untuk mencari tahu pelaku pelemparan bom molotov tersebut. LBH Medan telah menyerahkan barang bukti yang diduga digunakan dalam peristiwa pelemparan bom molotov yakni sebuah botol berwarna hijau dengan tulisan “Jinro Chamisoul” kepada polisi.
“Pihak kepolisian sedang mendalami kasus ini dan telah memeriksa tiga orang saksi yang melihat langsung peristiwa tersebut,” sebut Maswan.
Sebelumnya, pada 12 Oktober dini hari lalu, salah satu cafe tempat berkumpul dan berdiskusi para aktivis di Medan juga mengalami hal serupa.
Hal diatas, katanya, menunjukkan bahwasanya ada oknum-oknum tertentu yang sengaja ingin mencelakai dan atau meneror para aktivis khususnya aktivis hak asasi manusia.
“Oleh sebab itu, LBH Medan meminta polisi untuk mengungkap kasus ini dengan cepat dan berharap pelaku segera ditemukan sehingga tercipta medan yang aman,” pungkasnya. (MU-06)