MEDIAUTAMA.CO | Medan – Kemajuan ilmu kedokteran saat ini telah dapat membuktikan bahwa adiksi adalah penyakit otak, karena ditemukannya kelainan/patologi di otak. Perubahan yang berdampak pada pikiran, perasaan dan perilaku seseorang.
Sifat adiktif narkoba pada awalnya memberikan gratifikasi kenikmatan luar biasa bagi penggunanya, dan hal tersebut tidaklah mudah untuk dihilangkan dalam waktu singkat.
Meski dalam pemakaian jangka panjang gratifikasi kenikmatan tidak terasa lagi, sehingga meskipun masih menggunakannya semata-mata untuk mengurangi rasa nyeri atau pemenuhan khayalan rasa nikmat.

H Zaid Bin Haris Lubis Humas “Rehabilitasi Narkoba Medan Plus” mengatakan bahwa perubahan emosi dan perilaku baik itu egois, manipulatif, pembohong, tidak disiplin serta tingkah laku anti sosial lainnya menjadi gejala kronis yang apabila tidak segera diatasi dapat berlanjut terus menerus.
“Meski tidak mudah menyembuhkannya dengan terapi setidaknya dapat dikendalikan dan kami biasa menyebutnya “treatable” atau manageable but not curable”, ungkapnya.
Baca Juga : Pemko Bogor Minta Masukan Pemko Medan Terkait Bantuan Hibah dan Bansos
Baca Juga : Deputi BUMN Fajar Harry Hadiri Penyerahan SK Pergantian Eselon I
Selain itu, bagi para pecandu yang telah pulih sangat mengakui hal ini, sehingga mereka terkadang tetap menyebut diri mereka pecandu ketika membagi pengalaman keberhasilannya keluar dari situasi kecanduan narkoba dalam pertemuan-pertemuan “Narkotik Anonimus”.
“Mereka senantiasa menampilkan sikap rendah diri (humble) didepan publik dalam berbagai kesempatan “recovering addict” dan tak lupa berbagai pengalaman bahwa kondisi mereka tetap berpotensi kambuh (relaps),” kata H. Zaid yang juga mantan korban penyalahgunaan narkoba yang berhasil pulih dalam program rehabilitasi, dan kini giat dalam kegiatan rehabilitasi narkoba tersebut.
Baca Juga : Jaksa Kejari Medan Tuntut Mati Terdakwa Kasus Narkoba
Baca Juga : 4 Oknum Polisi Kasus Pemerasan Hanya Dituntut 6 Bulan Penjara
Ia menambahkan bersama management “Medan Plus” yang telah berpengalaman dalam merehabilitasi para korban penyalahgunaan narkoba, ada tiga tipe kapital/modal untuk dimanfaatkan dalam pemulihan, yaitu kapital individual/personal, kapital keluarga dan sosial serta kapital komunitas dan budaya.
Ketiga kapital pemulihan ini bila dirinci lebih jauh meliputi 8 ranah yang dapat dikelola dalam proses pemulihan adiksi :
1. Penemuan makna dan tujuan hidup.
2. Kesehatan fisik dan mental.
3. Keterampilan vokasional/pendidikan.
4. Dukungan keluarga dan sosial.
5. Dukungan rekan sebaya.
6. Dukungan komunitas terintegrasi dan budaya
7. Adanya pekerjaan dan solusi masalah hukum
8. Adanya rumah dan lingkungan yang sehat.
Semakin besar kapital yang dimiliki oleh seorang pecandu, semakin memperkuat upaya pencapaian tujuan pemulihan. Sebaliknya apabila kapital yang dimiliki kurang atau tidak pernah ada, maka kapital tersebut perlu dikembangkan dalam manajemen pemulihan. inilah esensi dari penggunaan istilah manajemen pemulihan “recovery management” dalam dunia rehabilitasi ketika memulihkan para pecandu narkoba.
Zaid kini sedang aktif membuka jalur pada setiap stakeholder yang kiranya dapat mewujudkan cita-cita Medan Plus dalam peran sertanya sebagai Klinik Pemulihan Adiksi Narkoba, berharap mendapatkan dukungan baik dari Pemerintah, Pihak swasta, Organisasi Kemasyarakatan, Organisasi Kepemudaan yang peduli nasib bangsa ini kedepannya.
“Kami atas nama Rehabilitasi Narkoba Medan Plus, Jalan Jamin Ginting Pasar VII No. 45 Padang Bulan, Medan, Sumatera Utara selalu membuka pintu yang sebesar-besarnya untuk melalui Telepon 061- 8216211, Fax 061-8211911 dan Email : klinikmedanplus@gmail.com”, pungkasnya menutup wawancara.
(MU-08)