MEDIAUTAMA.CO | Medan – Acara ritual kuda kepang berujung maut, seorang wanita Lisnawati (45) dikabarkan tewas ditikam. Sedangkan pelaku yang diketahui bernama Warsidi (35) kritis diamuk massa.
Informasi yang dihimpun, peristiwa bermula pelaku Warsidi bersama teman-temannya melakukan kegiatan ritual kudang kepang di teras rumahnya di Lingkungan 7, Kelurahan Paya Pasir, Kecamatan Medan Marelan, Kamis (5/12/2019) sekitar Pukul 23.30 WIB.
Namun, aktivitas kuda kepang tersebut, tetangga merasa terganggu dan menegur Warsidi selaku pemilik rumah. Tapi, teguran tetangga tidak dihiraukannya.
Berselang itu, tiba-tiba atap seng rumah Warsidi dilempar batu. Dari situ, Warsidi tersulut emosi dan mendatangi kerumunan warga. Akibatnya, suasana semakin panas, membuat Warsidi bersama adiknya, Bagus berkelahi dengan beberapa pemuda di lingkungan rumahnya.
Baca Juga : Polisi Masih Dalami Kasus Misteri Pembunuhan Hakim PN Medan
Baca Juga : Kapolda Sumut Rotasi Jabatan Sejumlah Perwira Menengah
Tanpa disangka, sewaktu perkelahian hebat Warsidi bersama Bagus dan pemuda setempat. Datang seorang wanita bernama Lisnawati mencoba melerai perkelahian tersebut.
Nahas, bagi wanita yang diketahui aktif di PKK dan Karang Taruna mencoba melerai di tengah-tengah keributan ditikam oleh Warsidi. Akibatnya, Lisnawati mengalami luka di bagian perut dan kepala terjatuh.
“Ibu itu mau melerai, rupanya pelaku (Warsidi) menikam ibu (Lisnaswati) hingga jatuh. Kemudian, warga yang melihatnya langsung dilarikan ke rumah sakit Eshmun, Marelan. Namun, setiba di rumah sakit ia meninggal dunia,” cerita warga di lokasi.
Aksi pelaku pun mengundang emosi warga, Warsidi menjadi amukan warga. Bapak anak lima ini sekarat dihujani pukulan bertubi-tubi. Begitu juga adiknya Bagus juga diamankan warga yang turut terlibat dalam penikaman tersebut.
“Karena sekarat dipukuli oleh massa, pelaku sekarang dirawat di rumah sakit Eshmun Marelan. Selain itu, rumahnya juga habis diobrak-abrik warga. Sedangkan adiknya si Bagus sudah diamankan polisi,” ungkap warga di lokasi.Pasca kejadian, petugas Polsek Medan Labuhan yang menerima informasi adanya perkelahian turun ke lokasi. Selanjutnya, sejumlah saksi dan barang bukti diamankan guna pemeriksaan lanjut.
Kapolsek Medan Labuhan, AKP Edy Safari Jumat (6/12/2019) mengatakan, penikaman terjadi dipicu dari ritual kuda kepang.
Sang pelaku tersinggung karena rumahnya dilempar batu. Ketika terjadi keributan itu, korban mau melerai ditikam oleh pelaku.
“Untuk saat ini, pelaku (Warsidi) sekarat masih dirawat di rumah sakit dan adiknya, Bagus sudah kita amankan. Kasus ini masih kita kembangkan lagi, apakah ada keterlibatan pelaku lain,” pungkasnya.
(MU-03)