MEDIAUTAMA.CO | Hong Kong – Pihak berwenang Hong Kong memperketat keamanan menjelang pawai anti-pemerintah yang direncanakan pada Ahad siang, dan sebagian layanan metro dihentikan serta fasilitas umum juga ditutup saat para pemimpin pro-demokrasi menyeru warga agar bergabung dalam protes.
Penyelenggara menyeru warga agar ikut dalam protes tersebut meski ada resiko ditangkap.
Polisi telah melarang pawai tersebut di Distrik Kowloon di kota itu, dengan alasan keprihatinan mengenai keselamatan masyarakat, dan satu pengadilan pada Sabtu (19/12019) mengatakan tujuan pawai itu, persimpangan utama kereta dengan China Daratan dapat diserang dan dirusak.
Baca Juga : Gerebek Sekolah Agama, Polisi Nigeria Bebaskan 147 Siswa
Pemrotes diperkirakan tetap turun ke jalan dalam apa yang dipandang sebagai uji-coba buat kekuatan gerakan protes setelah lebih dari empat-bulan kerusuhan di pusat keuangan Asia tersebut.
Operator kereta bawah tanah di kota itu MTR Corp Ltd mengatakan sebagian layanan takkan dihentikan di Stasiun Kowloon, yang menjadi jalur pawai Ahad, dan kembali akan menutup jaringan itu dua jam lebih dini pada pukul 22.00 waktu setempat.
Di stasiun kereta cepat di kota tersebut di Kowloon, beberapa daerah ditutup dan hanya penumpang dengan tiket diperkenankan masuk, kata Reuters yang dipantau Antara di Jakarta, Ahad. Semua gerai makanan dan minuman juga ditutup.
Hong Kong telah relatif tenang dalam dua pekan belakangan, setelah protes rusuh yang dipicu oleh pemberlakuan hukum darurat era-kolonial.
Baca Juga : Didesak Parlemen, PM Inggris Minta Penundaan Brexit ke UE
Aksi-duduk doa pada Sabtu malam menarik ratusan orang di kabupaten bisnis di bagian tengah, sementara pemrotes pada Jumat membentuk rantai manusia di sepanjang jaringan metro. Banyak pemrotes memakai masker dalam pembangkangan terhadap larangan menutup wajah dalam pertemuan terbuka.
Namun, daerah Kowloon di kota itu telah menjadi lokasi sebagian kerusuhan paling buruk dalam beberapa pekan belakangan ini.
Sumber: Reuters/Antara