DUNIA  

Telepon Misterius Sebelum Penemuan 39 Mayat di Truk Kontainer

Ket Foto : Ilustrasi

MEDIAUTAMA.CO – Dua warga negara Vietnam diduga termasuk dari 39 orang mayat yang ditemukan dalam sebuah truk di Inggris pada minggu ini. Salah satu keluarga asal Vietnam mengatakan kepada AFP, Sabtu (26/10/2019), bahwa ia mendapat telepon misterius yang mengatakan putranya meninggal dalam perjalanan ke Inggris.

Polisi Inggris pada awalnya mengatakan 39 orang yang ditemukan tewas dalam sebuah truk kontainer berpendingin di Essex adalah warga negara China, termasuk delapan wanita.

Tetapi setidaknya ada dua keluarga Vietnam sekarang mengatakan mereka khawatir kerabat mereka adalah termasuk sebagai korban, yang mungkin membawa paspor China palsu.

Baca Juga : Demo Berujung Kerusuhan di Ethiopia Renggut 67 Nyawa

Nguyen Dinh Gia mengatakan putranya memberi tahu pada dua minggu lalu bahwa dia berencana untuk melakukan perjalanan ke Inggris dari Perancis, tempat dia tinggal secara ilegal sejak tahun 2018.

Putranya yang berumur 20 tahun, Nguyen Dinh Luong, mengatakan dia akan membayar 11 ribu pound (sekitar Rp198 juta) untuk perjalanan itu.

Tetapi Gia mendapat telepon beberapa hari yang lalu dari seorang pria Vietnam yang mengatakan “Tolong bersiap, sesuatu yang tidak terduga terjadi,” katanya.

“Saya langsung lemas ketika mendengar itu,” kata Gia seperti dilansir dari CNNIndonesia.com, Minggu (27/10/2019).

“Sepertinya dia ada di truk bermasalah itu, yang kesemua korbannya tewas,” tambahnya.

Baca Juga : Unjuk Rasa di Irak Kembali Telan Korban Jiwa

Dia telah meminta pejabat Vietnam untuk membantu mengidentifikasi putranya, yang diyakini mencari pekerjaan di salon kuku di Inggris.

Kontak di Inggris mengatakan kepada Gia bahwa putranya diyakini telah meninggalkan Paris sekitar jam 15.00 pada 21 Oktober, dua hari sebelum truk kontainer ditemukan.

Seorang wanita Vietnam berusia 26 tahun, Pham Thi Tra My, juga diyakini termasuk di antara yang tewas setelah keluarganya menerima pesan teks yang bernada pada hari Rabu (23/10/2019).

“Maaf, Bu. Perjalanan saya ke luar negeri tidak berhasil. Bu, aku sangat mencintaimu! Aku sekarat karena aku tidak bisa bernapas,” katanya dalam pesan yang dikonfirmasi oleh kakaknya, Pham Manh Cuong.

Kakaknya juga menerima pesan lain darinya pada hari Rabu yang mengatakan: “Cobalah bekerja keras untuk membayar hutang ibu,” menurut sebuah teks yang dikirim pada pukul 12.15 waktu Hanoi pada hari Rabu.

Kedua korban yang diduga berasal dari Ha Tinh, provinsi miskin di Vietnam tengah tempat banyak imigran ilegal negara itu berasal.

Banyak yang mengincar Inggris, di mana mereka akhirnya bekerja di salon kuku atau di ladang ganja, berharap mendapatkan keuntungan berlipat.

Banyak migran bepergian melalui Rusia atau China dengan dokumen palsu untuk perjalanan yang dapat menelan biaya hingga U$40 ribu (sekitar Rp720 juta).

Seorang pria Irlandia Utara berusia 25 tahun ditangkap di tempat kejadian, sementara dua warga negara Inggris ditangkap pada hari Jumat (25/10) dengan tuduhan perdagangan manusia dan pembunuhan, kata polisi Essex.

 

(NET/MU)