mediautama.news – Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto pimpin upacara pemberian Penghargaan pada Personil Satreskrim Polrestabes Medan dan Polsek Medan Baru di lapangan apel Polrestabes Medan. Rabu (28/8) sekitar pukul 09.00 WIB.
Pemberiaan penghargaan kepada personil yang berprestasi yakni Kasat Reskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira, Kanit pidana umum Polrestabes Medan Iptu Said Husein, Kapolsek Medan Baru Kompol Martuasah Tobing, Kanit Reskrim Polsek Medan Baru Iptu Philips Purba dan pada personil sat reskrim dan penyidik Polsek Medan Baru serta Personilnya sebanyak 28 yang berhasil ungkap kasus Begal yang viral di Media Sosial.
Selain memberikan penghargaan kepada personil berprestasi, Polrestabes Medan juga melakukan pemberhentian dengan tidak hormat kepada 4 personilnya yang terlibat dalam narkoba serta absen dalam tugas selama 1 bulan lebih selama berturut-turut.
Usai upacara Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto ketika diwawancarai oleh awak media yang mengikuti jalanya upacara mengatakan bahwa pelaksanaan pemberian penghargaan dan pemberhentian dengan tidak hormat ini dilaksanakan dalam rangka management organisasi.
“Pagi hari ini kita laksanakan upacara pemberian penghargaan dan PDTH, ini merupakan rangkaian management organisasi, organisasi Polri ada sekitar 450 ribu lebih personil se Indonesia, yang mana organisasi ini ditentukan oleh sumber daya manusia dan anggaran, sarana dan prasarana di dalamnya,” ucap Kombes Dadang.
Ia menambahkan bahwa manajemen sumber daya manusia ini dimulai sejak proses perekrutan calon anggota Polri melalui proses panjang yang sulit. Sumber daya manusia ini selalu berhadapan dengan hambatan dan rintangan dalam pelaksanaanya.
“Jika kita bicara tentang penetasan telur itu dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal, ada kalanya telur menetas walaupun faktor eksternal dan internal tidak memungkinkan namun persentase jumlah penetasan tidak bisa ditentukan.
“Mereka yang baik hingga akhir tugasnya menjadi anggota Polri sangat banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan jumlah anggota Polri yang tidak baik dalam menjalankan tugasnya hingga dilakukan pemecatan seperti ini,” lanjutnya.
Faktor pembinaan personil yang dilakukan secara terus menerus merupakan faktor penting.
“Banyak rekan kita yang menjadi Polisi yang baik namun Karena kondisi jasmaninya kurang baik maka kinerjanya kurang bisa dirasakan oleh organisasi dan masyarakat,” pungkas Kapolrestabes Medan. (MU-05)