Soal Skandal Jaksa JS, Aswas Kejati Riau Masih Bungkam

Ket Foto : Aswas Kejati Riau memeriksa terdakwa Samsiah, ia datang mengenakan jilbab warna coklat bercorak dan rompi tahanan Kejaksaan Negeri Pasir Pengaraian. 

MediaUtama | Pasir Pengaraian – Tim Aswas Kejati Riau belum mau terbuka terkait penyebab diperiksanya seorang Jaksa di Rokan Hulu berinisial JS hari ini. Mereka turun untuk melakukan pemeriksaan soal kasus suap sesuai laporan LSM BARA-API yang mereka terima. 

Tim Aswas tersebut berjumlah empat orang yakni Miriam SH, Deddy Taufik SH, Bendry Almi SH dan Deny Alvianto SH, M.Hum. Namun sayangnya, usai melakukan pemeriksaan tak satupun dari tim itu bersedia memberikan hasil pemeriksaan tersebut kepada media, terkait  dugaan suap menyuap tersebut.

“Maaf saat ini kita belum bisa memberikan keterangan, kalau mau konfirmasi langsung saja ke bagian Penerangan Hukum (Penkum) Kejati Riau,” ujar salah seorang yang juga sopir dalam rombongan Aswas Kejati Riau itu kepada media, Senin (09/03/2020).

Pantauan di lapangan saat pemeriksaan dugaan kasus suap tersebut, Aswas Kejati Riau memeriksa terdakwa Samsiah, ia datang mengenakan jilbab warna coklat bercorak dan rompi tahanan Kejaksaan Negeri Pasir pengaraian sekira jam 13.00 WIB dan keluar tepat pukul 17.33 WIB dari ruang pemeriksaan. Dia diperiksa sekitar 5 jam.

Tak hanya Samsiah, Lembaga Suadaya Masyarakat Barisan Rakyat Anti Korupsi (LSM BARA-API) sebagai pelapor juga ikut dimintai keterangan dan klarifikasi oleh Aswas.

Tim Aswas mencecar puluhan pertanyaan soal laporan dugaan suap sebesar Rp15 juta yang diterima Jaksa JS dari keluarga terpidana kasus narkotika jenis sabu-sabu.

“Tak kurang dari dua puluh pertanyaan yang disampaikan oleh tim aswas soal kasus dugaan suap itu. Pertama, dimana Tika memberikan uang, kepada siapa Tika memberikan uang apakah langsung ke Jaksa JS atau ada perantara, lalu di ruangan mana. Hanya itu aja sih yang paling urgen dari sekian banyak pertanyaan itu,” 

“Dalam ruangan pemeriksaan itu cukup steril dan aman, saya dan ketua sama-sama diperiksa. Samsiah alias Simbok diperiksa di ruangan berbeda, tapi Jaksa JS belum terlihat apakah sudah diperiksa atau tidak. Pengakuan Aswas, Jaksa JS bakal dipanggil kembali ke Kejati untuk pemeriksaan lebih lanjut,” sebut Umri.

Andai kata sebut Umri, Tika hadir dalam pemeriksaan tim Aswas ke Kejari Rohul itu mungkin pertanyaan Aswas itu dapat terjawab.

Dimana sebelumnya Tika bertemu dan sempat janjian dengan Jaksa JS dan sebelum memberikan uang tersebut kepada seorang stafnya di salah satu ruangan yang berbeda.

“Sebagai sosial kontrol dan hasil investigasi langsung dengan Tika, kita menjawab pertanyaan Aswas itu. Sebagaimana pengakuan Tika saat itu, duit yang Rp15 juta itu diantar langsung ke Kejaksaan dan diterima seorang staf disalah satu ruangan atas arahan Jaksa JS. Soal Tika tidak hadir, memang tak bisa hadir karena anaknya sedang sakit,” sebutnya.

Terakhir kata Umri, pihaknya bakal mengawal dugaan kasus suap tersebut sampai tuntas. Dan mempercayakan hal itu kepada Aswas Kejati Riau untuk mengambil sikap dan tindakan yang tegas untuk membuktikan hal tersebut.

“Pasti kita kawal, agar penanganan dugaan kasus suap oknum Jaksa ini diproses sampai tuntas. Mereka harus transparan dan tidak ada yang ditutup-tupi sehingga kasus yang sama tidak terulang kembali di Negeri Seribu Suluk ini,” katanya.

Kepala Seksi Pidana Umum Kejati Riau, Muspidauan, tidak menampik adanya tim Aswas sudah melakukan klarifikasi atas kasus suap Jaksa di Rohul itu. 

“Tim Aswas masih melakukan proses klarifikasi dengan pihak-pihak terkait, jadi kita tunggu dulu hasil selanjut mohon bersabar,” ujar Muspidauan, singkat saat dihubungi awak media, Selasa (10/03/2020).

(DND)