MEDIAUTAMA.CO | Medan – Pengadilan Negeri (PN) Medan berduka atas kehilangan sosok hakim DJamaluddin, SH, MH yang dikenal ramah dan baik, Almarhum tewas di dalam mobil diduga kuat dibunuh orang terdekatnya.
“Kita sangat kehilangan, beliau itu orang yang baik, ramah dan tidak pernah menunda tugas. Beliau sangat aktif bahkan beliau sering menanyakan kapan kita sidang, orangnya disiplin,” kata Jaksa Penuntut Umum (JPU) Chandra Naibaho, Senin (2/12/2019) salah seorang mitra korban semasa hidupnya beracara di Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Jaksa Chandra dari Kejaksaan Negeri (Kejari) Medan menyampaikan rasa prihatinnya yang sangat mendalam berharap kasus yang menimpa hakim yang dikenal profesional segera terungkap.
“Pastinya almarhum orangnya baik dan profesional menangani perkara. Mudah-mudahan secepatnya terungkaplah, jadi kita sebagai masyarakat tidak bertanda tanya lagi,” tuturnya.
Baca Juga : Polisi Masih Uji Cairan Lambung Jenazah Hakim PN Medan, Kuat Dugaan Dibunuh
Chandra Naibaho dalam testimoninya menyebutkan, kematian Jamaluddin yang juga menjabat Humas PN Medan kematian tidak wajar.
“Kematiannya kan tidak wajar itu. Kalau dari kacamata hukum saya tidak wajar lah kematian beliau ini. Kejari Medan siap menangani perkaranya. Karena yang menangani penyidik Polrestabes Medan,” sebutnya.
Sementara itu, Advokat Rion Arios Aritonang SH juga menyampaikan rasa berkabungnya kehilangan hakim Jamaluddin yang sangat dekat dengannya. Ia menilai almarhum orang yang ramah dan suka menyapa orang terlebih dahulu.
“Dia lah (korban-red) yang paling dekat sama aku, karena memang dia kalau jumpa di depan Gedung PN Medan lebih sering dia menegur kita duluan. Terpukul sekali dengan kematian hakim Jamaluddin,” ucapnya dengan nada lirih.
Rion yang memiliki kantor pengacara di Marelan dengan nama Kantor Pengacara Rion Airos (KARA) menyebutkan kendati ada kedekatan emosional dengan korban, namun hakim Jamaluddin semasa hidupnya tetap objektif dalam persidangan. Katanya juga, ada indikasinya hakim Jamaluddin dibunuh.
“Sosok yang objektif dan berani. Ada indikasinya dibunuh, selain berprofesi sebagai hakim, saya dengar memang punya usaha yang dikelola oleh istrinya. Saya berharap pihak penegak hukum menjadikan peristiwa ini atensi luar biasalah, karena pak Jamal ini kan penegakan hukum, supaya hal ini jangan terulang kembali kepada penegak hukum lainnya,” tukas Rion yang juga penasehat hukum Djarot Saiful Hidayat anggota DPR RI.
Baca Juga : Hakim PN Medan Diduga Dibunuh Orang Dekat, Ini Kata Kapolda Sumut
Hal senada juga disampaikan Panitera Pengadilan Negeri Medan yang sudah mengenal hampir lima tahun dengan korban.
“Baik orangnya, humor semua orang diajak komunikasi dari mulai sesama hakim, panitera, security dan office boy. Hampir lima tahun sudah kenal, ujar Penitera Adi Permana kepada mimbarumum.co.id di Gedung Pengadilan Negeri (PN) Medan.
Amatan wartawan ruang kerja almarhum DJamaluddin terlihat senyap dan pintu dalam kondisi terkunci. Sejak peristiwa tersebut ruang tempat menerima wartawan wawancara belum ada yang berani membuka.
“Belum ada pihak keluarga yang mengunjungi ruang kerja almarhum bapak Jamaluddin, bahkan pegawai PN Medan juga belum ada yang berani ke ruangan, masih menunggu pihak kepolisian,” pungkas salah satu petugas pengamanan dalam Pengadilan Negeri Medan.
(MU-06)